KEPO
"Ada hal-hal dalam kehidupan ini yang tidak masuk akal. Tragedi menimpa kita. Ketidakadilan terjadi di mana-mana. Hal-hal buruk terjadi, bahkan menimpa orang-orang Kristen. Di saat-saat seperti inilah kita perlu mempercayai Allah dan dengan jujur menyembah Dia-bukan karena sedang mengalami kesusahan-tetapi karena Tuhan itu baik. Kita tidak bisa mengendalikan keadaan, tapi kita dapat mengontrol reaksi kita dalam menghadapinya.
Di satu malam Ayub tidur dan segalanya tampak berjalan baik-baik saja. Lalu tiba-tiba ketika ia bangun keesokan harinya, ia mendapati telah kehilangan segala yang ia punya. Dan yang paling parah ialah ia kehilangan anak-anaknya. Apa yang kemudian ia lakukan? "Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
(Ayub 1: 20-21).
Apa bencana yang sedang Anda hadapi? Cobaan apa yang ada di depan mata Anda? Sembahlah Allah, bukan karena penderitaan Anda, tetapi karena kuasa dan kemuliaan-Nya. Ketika Anda sampai ke surga, kesengsaraan Anda di bumi akan dijelaskan. Dan sebelum hari itu datang, marilah kita hidup berpegang pada janji-janji-Nya, bukan karena penjelasan-penjelasan."
Pagi-pagi baca ini di Daily Devotion dannn...gua gatel pengen nulis. Hahaha. Gua tergelitik dengan kata-kata "Ketika anda sampai ke surga, kesengsaraan anda di bumi akan dijelaskan." Seolah-olah gua diingatkan untuk ga perlu tau semua hal. Sometimes gua bisa jadi orang yang sangat pengen tahu (baca: KEPO, red). God knows I did a fair share of thinking " Was he ever had a feeling for me?" so many times. And in some cases, yes, I asked. Which is led to disappointment. Menurut gua Kepo tuh kayak gatal yang perlu digaruk. The thing is, sekalinya lu garuk, lu pasti akan garuk terus-terusan sampai lu luka or berdarah. Questions like, "why she/he dont like me" or "what is the true reason beyond of our breakup" or "why must I suffer from this thing" maybe just some of the things that we must let go. Tidak semua hal dalam hidup ini perlu untuk kita ketahui. What we know now is like a small part of a jigsaw puzzles and I'm glad that God have the "big picture" and Heaven had the closure. Nowadays, gua lagi coba untuk memilah-milah pertanyaan apa yang perlu atau tidak gua tanyakan. And I surely pray that God give me the wisdom. Lets live according to His promises and not to His explanations.
Dreams
It's been a while since the last time I wrote my diary. What can I say?? I just write whenever I got the inspiration. This time, the inspiration came from my second family.
A couple of nights ago, I dreamt about Somebody. He happens to be a worship leader in my church, plus a Community Cell Leader, plus a song writer (not to much), plus a speaker (on several occation) and..so many plus plus thing I saw from the outside. I admire him for like 2 years. But one of my friend told me that it's better if I'm not having high hope for him, because he's not such a nice man in person. Thinking to follow his advice, I still can't help to dream about him that night.
I used to think that my dream is a sign or some kind of premonition, back when I'm still in love with Someone, but now I know better. There were times when I dreamt a lot about Someone, usually a happy dream, like I'm getting married with him or walk down the aisle together with both of our parents in our side (seriously). Later on, I realize that I might have a dream in the night if I think about it a lot during the day. Till this day, it still amazes me how God create us according to His image and likeness.
On the Sunday service, the speaker told us that a dream is still a dream unless you work on it. Well, I think it's true. In Someone's case, I already work on it, but I realize that we're not meant to be, well actually...he's the one who realize it first and be the "bad guy" (haha). So I moving on with just a memory about one of the greatest person I'm, thankfully, having the chance to know, and for sure he's just stays for one season in my life.
Back to Somebody, another friend of mine asking what effort have I done to get close to him. I have to admit, I haven't done anything. He question if I try to join the same ministry with him, which the answer is no. I did consider that option, of course, but when I join this church, I already made a promise with God that: 1. I don't want to be in a rush for any ministry until I'm ready for it (mentally and spiritually); 2. And when the time comes for me to join a ministry, it'll be only for Him and because of Him, not because any other reason like wanna get close with any guy (In case you're wondering, the answer is yes. I already like Somebody when I made that promise). And maybe that's why I keep dragging myself (and my sister) to join any class my church have and having my own small community. Naturally, I'm not so much a people person (I explain myself better in writing or any other non verbal way) so I had to push myself to commited through that hard times (Hey...it's easier if you know the purpose for the things you do rite??). Apart from that reason, deep down inside, maybe I'm not that serious into him. I like the way I feel when I look at him, the happy and jumpy feelings on the inside, even the good mood I have for the rest of the day. I like the way I feel when I know something about him that nobody else know..those special-just-for-me feeling (Eeww..okay...that start to sounds like groupies). Of course I always welcome the opportunity to get introduce to him (which I did), but nothing further.
Right now, I don't know who will God provide as my soulmate. I asked, even begged Him, but I haven't come up with an answer yet. Many times, I got so desperate and thinking negatively. At first, I don't know what to do with that kind of feelings, but as I grow, I learn that I'm the one who responsible for myself, so I'm trying to manage my feelings. It's a trial and error journey, but, hey, at least I'm trying.
To tell the truth, after the experience with Someone, I'm so scared. Scared to love, scared to get close with anybody, scared to trust, scared to open up, scared to care, even scared to dream again. I even live like this for a while. Until one time, I'm thinking that I only had 2 option in life; live in the protection bubble I create myself and let nobody hurt me, or I could open up myself, at the risk of being hurt, and really alive. I prefer to choose the second one and never regret it.
Afterword, you gotta works on your dreams, that way you'll know wheather it really comes from God and you can make it happen, or is it just a dream God provides to adorn your sleep.
PS: I wanna thank God for everyone He puts in my life, esp. my second home. They made me who I am today, and I can't thank God enough for that.
Gua sukaaa…..banget sama nama gua. Ada storynya lohh. Well…ga stori2 banget sih, cuma ceritanya nama gua, Angela, tuh dikasih sama bokap gua (I love him lots). Mungkin ada harapan kalo gua menjadi seorang malaikat. Huehahaha. Trus nama Ariani tuh diambil dari nama dokter yang membantu kelahiran gua. Nama dokternya Arianto. Jadinya gua dikasih nama Angela Ariani.
Kenapa gua suka nama gua?? Soalnya ga pasaran dan terkesan elit (cuiihhh…pret), trus kalo ke luar negeri banyak dikenal jadinya ga usah susah payah mempromosikannya (hehehe…ga kaya Raditya Dika yakk??…huhuhu). Lagian kalo pergi ke public places (hihihi, kayak wc umum ato taman umum ngel?? Ya kagak lah, dodol juga lu yee…maksud gua kayak disneyland ato disneyworld, gitu lohhh) pasti di souvenir shopnya ada nama gua deh. Guarantee 100%!! Yaa…kecuali mereka lagi kehabisan stok nama gua yah (aihh…pinter aja lu ngelesnya). Gyahaaha.
Masih tentang nama (yeee…topiknya kan emang itu, emangnya mo tentang apa lagi??), gua punya temen bae dari SMA yang namanya cuma beda berapa hurup dari gua, Angela Arianna (hai Ari!! *sambil melambai2kan tangan dengan gembira*). Gua ga tau ada pengaruhnya dari nama ato gak, tapi story gua in life tuh jadinya koq mirip2 sama dia yah?? Ato dia yang mirip2 sama gua?? Hmm…I wonder……..?? BACK!! Atas dasar kesamaan nama itulah gua memutuskan untuk memiliki versi singkat alias versi lain dari nama gua yang gua bikin sendiri. Setelah melalui pertimbangan, perenungan dan penantian yang teramat panjang……. akhirnya gua memutuskan memberi nama ‘Angie’ untuk diri gua sendiri. Jadinya bisa disingkat ‘N-G’. Dan gua selalu membubuhkan singkatan itu pada apapun yang bisa gua capai dan raih. Sialnya, pas gua masuk kuliah ternyata ada lagi yang namanya Angela (so much for “kaga pasaran” thing). Trus pas kita ngobrol berdua ternyata dia dipanggil ….. guess what?? …. ‘Angie’ juga sama temen2nya. Akhirnya dengan rasa sedih yang mendalam gua memutuskan kembali ke nama semula alias ‘Angela’. After all she use that name longer than I am. Sigh. Sejauh ini gua mencatat kalo gua sering dipanggil dengan nama ‘Angel’, ‘Ngel’, ‘Ange’, ‘Gel’, ‘Woiii…wooiiii’, ‘Eh..eh’, ‘Booo..’. Hehehe.
Selingan Singkat !!
Barusan si Ari sms gua yang isinya “Angel = malaikat, Ariadne = emas. Jadi Angela Ariani/Arianna = malaikat berhati emas, narsis abis =P”. Huahaha, tell you what ri…ga peduli dibilang narsis, but I totally AGREE with you!! Sigh…I really2 love my name (that proves that I really am a narcist).
Selain itu, gua juga menciptakan sebuah tradename (Bener ga tuh?? Wahh…gua musti lebih meratiin pelajaran HAKI nih) yang menurut gua keren banget (ya iya lah…orang gua sendiri yang bikin), yaitu ‘Yellow Angel 1/ Yellow_angel1’. Awalnya sih gara2 gua musti cari nama buat alamat email (duhh…era awal email… jadi terkenang kembali… *dengan pandangan mata berkaca-kaca sambil menahan haru dan menyedot inguss…srooottt*). Gua suka banget warna kuning. Menurut gua warna kuning tuh warna yang masuk sama warna apa aja. And it really a warm colour. Angel-nya gua ambil dari nama gua. Trus berhubung nama ‘yellow_angel’ tuh udah ada yang punya terpaksa gua tambahin angka 1 di belakangnya yang gua ambil dari tanggal lahir gua (it’s December 1’st, kalo ada yang mo nyusul kasih kado…hehehe).
Soo…that’s the story of my name. Kalo ada yang berminat sharing2 tentang nama, just put comment on my post.
Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati??
Hmm...masa iya sih?? Lebih mending sakit gigi gitu?? Wuaaahhhh...kayaknya butuh perenungan yang baik dan mendalam tuh (ga penting banget yah?).
It is, officially, my topic of the day, soalnya gua lagi SAKIT GIGI (hehehe...ketebak yah??). Gigi gua bolong and rasanya ga karu2an ...n-y-u-t...ny-ut...sekali lagi ah...NYUT...Hahaha. Benernya udah dari beberapa waktu yang lalu nih gigi bolong, cumanya gua ga berani ke dokter gigi. Jadi harus mengumpulkan keberanian dulu. Dan alasan mengapa gua akhirnya memilih untuk ke dokter gigi today adalah karena besok gua mo ke Puncak and kalo gigi gua masih cenut2 begini gak enak makannya (abissnyaa...makanan di Puncak kan enak2 *membela diri gituu* ada Bumi Aki, Kalimantan, sate Shinta, Amen, Taman Sari, Simpang Raya, beloman lagi tukang makanan2 yang mangkal di pinggir jalan, wah…lu doyan apa maruk??). So, dengan semangat akhir tahun 2005, gua menegapkan langkah, menabahkan hati, memberanikan diri dan menegarkan kaki (apa coba??) pergi ke dokter gigi.
Gua ga tau kenapa gua takut banget ke dokter gigi. Padahal dokter gigi langganan gua tuh jago gitu (eehhh...promosi lagiii??). Dan setiap kali gua kelar dari dokter gigi pasti gua berpikir, "That's it?? What am I afraid of??". Tapi setiap kali gigi gua sakit pasti lagi2 gua ketakutan. Hehehe. Sooo...typical!!
On the lighter note, hari ini gua terjebak ikut sama bokap gua and musti nemenin dia seharian. Hueee...sebenernya ga masyalahh sih *gaya centil sambil kedip2* cuma jadinya gua pulang malam aja soalnya kerjaan bokap banyak. Gua musti nungguin dia operasi 2 orang (btw, sambil nungguin dia gua nonton "Sahara" ... ga gitu bagus ahh) trus rapat di Kelapa Gading. Baru pulang jam setengah 8 malam. And what do I got?? Gigi yang udah ga sakit lagi (cihuiii...) and sepiring siomay (yumm..).
Back to our main topic and ngomong2 tentang sakit hati... belakangan ini hati gua ga terlalu sakit lagi (pertanyaan kenapa hati gua sakit baca aja di postingan gua yang tanggal 30 November) and I started to know how to smile again (haduhh..tadinya ga tau yah?? Serem banget lo ngel). Thanks to Samuel (nih Sam...aku sebut nama kamu nihhh…hehe). Kita baru sih kenalnya, jadi deketnya gara2 kita sering chating and sms-an. Tadinya gua pikir orangnya pendiem, ternyata, yang gua ga duga, orangnya lucu ... well, funny enough to make me stop thinking about 'someone'. Sam, udah cari lagunya Dave Koz yang 'You make me Smile' belom?? I always smile whenever I hear that song, I hope it'll do the same to you too. I dedicated that song especially to you. Yaakk...sekian saja pembahasan gua mengenai sakit hati sodara-sodara!!
Selingan Singkat !!
Tadi gua ketemu orang GM, Fanny, and dia kasih laporan kalo dia dah baca postingan gua yang judulnya ‘Mellow’ dan menurut dia tulisan gua lucu, sampe di-print dan dibaca berulang kali sama dia (…menurut pengakuannya yah. Kalo kenyataannya kagak yaa…kesalahan tidak berada pada penulis melainkan pembaca. Huehehehe). Yang bikin gua bingung adalah postingan itu suppose to be my mellowest (the worst kind of mellow) posting of all. Kenapa jadi lucu?? (Pertanyaan yang membutuhkan perenungan again?? Ya enggak lahh). Pas lagi chatingan sama Samuel gua juga nanya ke dia tentang masalah ini. Yang dijawab sama dia, “Kamu inget gak waktu pertama kali kita telponan??”, sambil ketawa2. Mmmhh…ceritanya waktu pertama kali kita telponan tuh dia berulang2 kali bilang gua lucu, but I thought that refer to my voice or my accent?? Apparently not. So…now I have to accept the fact that I’m funny??
Kesimpulan dari pembahasan gua adalah .... lebih mending gak sakit dua2nya deh!! (Lhooo?!?! Udah cape2 dibahas…ternyata kesimpulannya begini??). Mendingan gua tuh sehat sehat aja (baik lahir maupun batin...Amin…).
Petualangan Sehari di Dufan
Today gua pergi ke dufan berdua sama temen gua, Anti. Perginya sih dianterin sama Bokap (setelah minjem kartu pass masuk gratis sama temen bokap). Kita diturunin di ujung puteran supaya bokap bisa langsung puter balik and ke kantor. Mengenai ujung puteran yang sebelah mana … hmm … pokoknya gua pas jalan kaki ke depan loket dufan sempet ngelewatin dermaga, trus pom bensin yang buat kapal, trus hotel Raddin, baru deh tiba dengan selamat sentosa sehat walafiat di … *tahan nafas* … LOKET DUFAN (hehe..bikin deg2an ga??). Gua masuknya cuma bayar Rp. 35.000,- udah karcis terusan, soalnya gua bawa iklan masuk dufan murah di koran, padahal htm resminya Rp. 70.000,-. Yahh…lumayan deh buat penghematan. Abis beli tiket, gua masuk GERBANG DUFAN (jeng…jeng…jeng). Baru masuk gerbang aja gua udah seneng banget, tapi ternyata masih ada pemeriksaan gitu pake mesin yang sensor. Busyet dah, ga ngefek banget, orang yang lewat aja sampe tiga lapis gitu sekali masuknya.
Akhirnya, setelah melewati pengawalan yang panjang dan penjagaan yang lumayan ketat (?!?!), gua berhasil masuk ke dalem dufan. Begitu masuk gua sama Anti langsung merencanakan beberapa plan untuk rute permainan kita hari ini … ada Plan A, Plan B, and Plan C … hahaha, bercanda ding. Rencananya cuma kita tuh pergi ke wahana mana aja yang lagi sepi. Dan dimulai dari ‘Rumah Miring’ and ‘Rumah Jahil alias Rumah Kaca’ soalnya nyaris ga ada orang yang masuk ke sana. Hehe. Abis dari situ kita main ‘Poci Poci’. Benernya abis itu kita mo ngantri di ‘Niagara-gara’ cuma kita lagi rada malas ber-basah… basah… basah… sekujur dirikuu (STOP!!), jadinya kita berniat untuk main ‘Simulator: Antariksa’. Namun, malang tidak dapat ditolak untung tidak dapat diraih, tetes hujan mulai berjatuhan satu per satu. Terpaksa deh kita berteduh di dalam ‘Balada Kera’. Kenapa ‘Balada Kera’ sih ngel?? Well…alasan utamanya adalah karena ‘Istana Boneka’ antriannya panjang bener, sementara, sodara2, kita tahu kalau hujan di dufan maka alternatif tempat berteduh yang tersedia hanyalah ‘Balada Kera’ dan ‘Istana Boneka’. Hehe..jadi terpaksa kita berteduh di ‘Balada Kera’ (ga kepaksa sihh…we have so much fun with the monkey anyway, idihh…ngapain tuhh??).
Kelar dari ‘Balada Kera’ masih menyisakan hujan rintik2 namun dengan tekad bulat dan kuat beserta semangat yang membaja kita antri buat main ‘Bumper Car’, yang setelah ngantri sekitar 15 menitan baru berasa kalo kaga worth it banget, jadi kita keluar dari antrian. Dengan dalih, “Lebih worth it kalo ngantri panjangnya buat wahana yang bagus tii” *of course-lah gua yang ngomong*, akhirnya kita ngantri buat naik ‘Simulator: Antariksa’. Waktu berlalu …. detik-detik berjalan …. berubah menjadi menit … berubah menjadi jam …. tanpa terasa sudah 1,5 jam kita mengantri dan menanti. Begitu pintu wahana sudah di depan mata dan terbuka menunggu kita, gua girang banget. Soalnya si Anti mulai menderita sindrom yang gua beri nama “Sindrom Ngantri di Dufan”. Tanda-tanda sindrom tersebut adalah: 1. diakibatkan mengantri lebih dari 30 menit; 2. mulai bernyanyi2 kecil mengikuti dufan’s theme (la la la…masuki dunia fantasi, dunia atraksi yang mempesona, dunia fantasi penuh atraksi, kesukaan kita semuaaa….bener ga siy??); 3. sambil berjoget-joget ria; 4. plus, diajak ngomong jadi ga fokus, soalnya balik2 lagi pasti sang korban akan bernyanyi2 kecil; dan 5. mulai melakukan perbuatan2 norak, seperti berfoto2 ria sambil menggunakan kacamata hitam pas lagi mendung. Huhuhu. And, guess what, kita naik wahana itu cuma 10 menit gituuhh…huuuu…penonton kecewaa…..
Abis itu kita ngantri buat main ‘Perang Bintang’. Sebenernya, kita bagi tugas sih…gua antri buat main ‘Perang Bintang’ trus si Anti bertugas untuk antri beli McD buat makan siang kita (daripada dia menderita sindrom lagi??). Lumayan lama gitu gua antri…koq si Anti ga dateng2 yah?? Bayangin aja (merem dulu sambil bayangin) ….gua antri dari sisi McD sebelah kanan sampe melewati pintu depan dan terus mengarah ke pintu kiri and maju lagi beberapa jarak yang lumayan jauh (haduhh…gua buta ukuran deh, ga bisa ngira2, 1 km ato 1000 m bagi gua sama aja…ya emang sama dodoll!!) baru si Anti nelpon HP gua buat nanyain gua ada dimana. Rupanya antrian di McD podo waee…alias sama aja sama antrian buat naik wahana. Keterlaluan banget ga sih?? Well, gua ga pernah masuk ke ‘Perang Bintang’ soalnya wahananya masih tergolong baru (nggak baru2 banget sih, cuma buat gua yang udah sekitar 5 tahunan ga ke dufan ya baru lah), jadi gua masuk dengan meniti jalan, menyusuri hari, sambil mengendap-ngendap dan berharap-harap cemas. Previewnya sih ada …what do u say??… sedikit dialog, trus kita disuruh pindah ruangan (people…what’s with the rush?? Kaki gua sampe keinjek orang) dan ceritanya di dalam ruangan itu kita dibawa melalui mesin waktu melalui sebuah lorong yang muncul2 di ….. antrian yang lebih panjang lagi, hehehe. Kita musti ngantri gitu buat naik keretanya. Trus di dalam kereta dikasih senjata infra red buat nembakin musuh2. Seru abisss…. Dan, the best part is….., gua berhasil ngumpulin nilai TERTINGGI!! Yaaayyyy!! Hehehe…ketahuan kan yang sering main game (koq bangga sih lu ngel?? Kalo lu rajin belajar, baik budi pekertinya, gemar menabung dan membantu ibu, nah itu lu boleh bangga, hehehe).
Kelar main ‘Perang Bintang’ kita makan sambil mengira2 berapa besar resiko rasa takut yang akan kita derita buat naik ‘Rajawali Condor’. Dari dulu tuh si Yona (ade gua) selalu bilang kalo dia aja takut naik itu -yaaa…gua consider dia sebagai yang paling berani diantara kita berdua- cuma koq orang2 pada santai2 aja yah?? Terus yang turun dari wahana itu juga pada riang gembira koq?? Hmm…di benak gua mulai tercetus seribu satu pertanyaan (dramatis banget??) yang dimulai dari…. mengapa begini? mengapa begitu? mengapa dunia itu bundar?? mengapa matahari terbit di timur?? dan tenggelam di barat?? Hehehe…ga penting yah? Intinya gua jadi meragukan omongan ade gua and menekatkan diri untuk ngantri naik wahana tersebut. Setelah melalui beberapa godaan (termasuk untuk mundur dan naik satu kereta berdua sama Anti) akhirnya gua maju pantang mundur dan naik di kereta gua sendiri. Wahana mulai berjalan dan gua mulai deg2an. 5 menit kemudian….. gua mulai berpikir, “That’s it??”. Busyet!! Selama ini gua takut padahal ga ada apa2nya gitu. Huhhh…nyesell gua…tau gitu kan dari dulu aja.
Setelah melalui berbagai pertimbangan dan perundingan akhirnya kita memutuskan untuk memilih ‘Kora-Kora’ sebagai wahana terakhir. Hahaha…ini ceritanya lain lagi. Dulu, waktu gua masih kecil, gua pernah diajak tante gua ke dufan dan naik ‘Kora-Kora’. And ternyata gua pusing dan ketakutan banget sampe pacar tante gua minta berhenti dulu buat nurunin gua, jadinya sampe kemaren gua tuh ogah naik ‘Kora-Kora’. Trus si Anti ngebujuk2 gua gitu dan karena gua ga mau mengecewakan dia akhirnya gua mau diajakin ngantri dan main ‘Kora-Kora’ yang, for your information, ternyata rasanya cuma kaya naik ayunan yang guedeee banget. Benci aku…benciihhh. Tau gitu kan gua bisa naik dua kali.
Ya udah, abis itu kita nongkrong bentaran di pintu keluar dufan, nungguin dijemput sama bokap gua. Kemudian datanglah masa2 perpisahan yang cukup mengharukan dan menyesakkan dada. Gua harus berpisah dengan Dufan. Hikss…sampai jumpa dufan…sampai bertemu lagi …kalau ada waktu dan duit di saku…dan iklan masuk dufan murah.
Mellow
Mellow...hmm...benernya artinya apa sih?? Setahu gua, mellow tuh semacem warna di dalem bahasa inggris (itu yellow, ngaco) ato.. ucapan yang biasanya lu bilang kalo angkat telpon (itu mah helloo...hehehe...lu tambah ngaco yaakk?).
By the way anyway busway (cara asik bilang anyway, copyright by eri -nih ri, gua tulis nama lu-), gua lagi mellow sekarang nih. Gak tau kenapa. Hmm...benernya tau sih. Bukannya "kenapa" tapi "siapa" tepatnya. Gara-gara dia, gua jadi sering mellow belakangan ini. Tau deh, gua berasa my time is almost up with him. And he hasn't done something yet. Mungkin gua gak boleh berharap terlalu banyak sama dia. Karena yang kita punya tuh cuma waktu yang sekarang ini dan tinggal sedikit lagi. Jujur aja, gua gak yakin kita bakalan bareng2 lagi kalo waktu kita udah abis. Karena gua dan dia datang dari dua dunia yang berbeda (haduhh?? apaan coba??). Alasan kenapa kita bisa deket adalah karena, kalo semua lapisan luar/permukaan kita diangkat, kita sebenarnya adalah orang yang sama. Dan mungkin juga karena gua berusaha untuk mencoba mengerti tentang dia. Yang mana gua rasa menurut gua (Parto style), gua udah lumayan bisa ngertiin dia, meskipun dia orang yang complicated banget. Jangan salah... gua gak menutup mata atas kekurangan2nya dia (dan ada banyak banget). Kalo sama yang sebelum2nya gua bener2 pake kacamata merah jambu, kali ini udah kagak. Gua tahu kekurangan apa yang dia punya dan gua berusaha untuk mengisi kekurangan yang dia punya sejauh yang memungkinkan dan gua berusaha untuk mengerti kekurangan dia yang lain yang gak bisa gua isi. But somehow I think God make him perfect just as he is (dia tuh sudah menjadi versi sempurna dari dirinya sendiri...hehehe...gua yakin lu bingung apa maksudnya), and I love him for that. Bukan cuma dengan segala kelebihan2nya tapi juga dengan segala kekurangan2nya. You know honey....I love you just as you are. (",)
Belakangan ini gua sering berpikir kalo gua gak bakalan ketemu dia lagi setelah waktu ini habis dan pikiran itu membuat gua jadi lebih sering uring2an. Tanya aja eri, kalo gak percaya, berapa sering gua nelpon dia buat bikin kodifikasi alias ngeluh2, misuh2, marah2, nangis2 dan lain2 yang gak jelas itu sampe tengah malem. Rasanya gua takut banget kehilangan dia (rada bodoh yah...takut kehilangan seseorang yang belom gua miliki). Dan gua merasa gua belom siap kalo harus kehilangan dia dari hidup gua. Dampaknya?? Gua jadi lebih sering ngasih perhatian lebih sama dia. Kalo dia gak segitu bego-nya gua rasa dia juga tau. Gua juga jadi sering sayang2 dia. Bawaannya tuh pengen ketemu terus. Trus pengen bareng terus. Gitu2 deh.
Kadang kalo gua lagi bareng sama dia, kesannya kaya gua gak peduli gitu sama dia, padahal gua seneng banget dia ada di deket gua. Karena gua gak harus bertanya2 parno (paranoid, red) sama diri gua sendiri, ada dimana dia sekarang?; dia udah makan ato belom?; apa dia udah sampe di rumah?; apa dia nyetir safely?; apa dia lagi gak enak badan/sakit?; atau apa dia lagi gak bisa tidur?. Pertanyaan2 sepele sih sebenernya, tapi gua bawaannya selalu khawatir sama dia (dan gua rasa akan terus begitu), meskipun dia sudah membuktikan kalau dia bisa ngurus dirinya sendiri dengan baik.
Gua mungkin gak ngalamin perasaan yang deg2an atau keringet dingin (kaya yang ada di novel2) kalo lagi ada di sebelah dia, tapi yang gua rasain tuh cuma perasaan seneng, comfort dan aman. I dont know how, but he makes me feel that way. That's why, I cant stand to lose him. Rasanya gua mau mencurahkan semua waktu gua buat bikin dia berasa lebih mudah hidup di dunia ini. Is it LOVE? or am I just being PATHETHIC? Padahal yang gua mau cuma satu hal, that he feel the same way as I do. Gak nyangka bahwa hal itu adalah hal yang paling sulit untuk diwujudkan. It's sad to think that you love someone and he doesnt love you in return. Cause it's true when they say that the greatest thing you'll have in life is just to love and be loved in return.
Well...for all I know, I'm gonna go when my time with him is up. Because just being friend with him is hurt enough for me. Lebih baik gua bener2 kehilangan dia sekalian daripada terus ada disampingnya. But I'm gonna missed those old things such as: mikirin dia, ngawatirin dia, bawain dia roti bread story (he love those), nyariin dia mp3 l'arc-n-c'iel, nyariin wangi2an vanilla buat dia, bantuin ngerjain kerjaannya dia, beliin dia kopi (iced-nescafe-latte), bahkan memperhitungkan waktu jam berapa paling lambat gua bisa nelpon dia supaya dia gak telat berangkat, in case malemnya dia gak bisa tidur (I used to do that. Biasanya sih kalo dia ada acara yang penting banget dan gua takut dia telat dateng ato malah gak dateng at all gara2 gak bangun). Gua rasa dia lebih butuh asisten daripada pacar, haha.
Hei...dont judge me with this. I'm not usually like this. Right now I just need some way to express my feeling. And basicly because I'm a sensitive person.
Ide...oh...ide?!?!?!
Waduh, semester ini sibuk BUUAAANGETT (inget... pake ua, underline, bold, red, CAPS. Hehehe). Pelajaran hukum waris tiga biji dalam satu semester. Siapa yang gak mo nangis-nangis?? Puyeng banget belajarnya. Belom lagi kalo musti mikirin about tesis (HUUAAAAAA!!!!!). Haduhhh...belon ada ide nihhh (Selingan singkat: Kenapa gua jadi sering nulis "haduh" instead of "waduh" yaakk?? Gak penting banget sih ngel....kayak ginian aja dibahas). Hayo...buat siapa yang suka baca blog gua (idiiihhh...suka gr deh luu), gua tunggu ide2nya. Berhadiah: Ucapan terima kasih dan bonus ucapan lebaran/natal (tergantung agama dan kepercayaan masing-masing. Haha.).
And ngomong2 soal ide, gua baru aja dapet ide buat bikin puisi lagi -finally!! Setelah vakum segitu lama...- liat aja di blog gua yang satu lagi
"Seeing The World From My Eyes" (cieeeehh...promosi nih yeee). Anehnya, those kind of ideas always available when I'm in the middle of my exams. Kayaknya seriiing banget gua nemu ide disaat gua lagi belajar buat ujian. How come?? Well, mungkin karena pada saat gua sedang belajar, my mind always wander around, hehehe.
Dan gua biasanya lebih kreatif pada saat kepepet. Kepepet mo masuk kuliah, kepepet belom belajar, kepepet ga ada kerjaan (lho...koq??), kepepet ga ada duit (ini maksudnya bukan kreatif buat nulis puisi kali...tapi kreatif buat nyolong?!?!?!) and many of those "kepepet" things. Teori itu telah teruji dan terbukti keabsahannya (apaan sihh ngell??). Ya su deh. Intinya sih gua cuma mo cerita darimana gua dapet ide (emangnya darimana ngel?? kayaknya dari tadi lu cuma bilang kapan lu dapet ide deh??).
PS: Yang di dalam kurung tuh tulisan alter ego gua. Wakakakak :D (Iyee... lu pikir lucu yeee?? Pan kite same same aje orangnye??)